Minggu, 07 Juni 2009

Genecosit

obat ini dari pabriknya di beri nama GYNAECOSID. obat lain dengan brand lain dikenal dengan nama gynomin, gynonil, atau sarafen. Obat ini dikategorikan sebagai obat hormon, karena didalamnya terkandung Methyloestrenolone (5 mg) dan Methyloeastradiol (0.3 mg). Obat ini seharusnya diperoleh dengan resep dokter namun di Indonesia obat ini sangat lah mudah diperoleh di apotik2 terutama di pasar pramuka, jakarta. Bagi mereka-mereka yang pernah mengenal dan bersentuhan langsung dengan obat ini sudah tentunya bakal tertawa jika membaca ulasan berikut ini. Dari segi medis, obat ini sangat lah berguna bagi dokter dimana obat ini sering dipakai seagai obat terapi hormon. Dari kandungan yang ada saya akan coba membahas satu persatu kandungan obat ini.

Methyloestradiol (estrogen)

Obat ini merupakan obat yang mengandung hormon estrogen, sering digunakan dalam treatment dari kejadian amenorrhoea (kejadian/keberadaan dimana tidak terjadinya menstrual period pada wanita). Obat ini tergolong sebagai obat Steroid, dan termasuk sebagai grup obat “Oestrogen Agonist pharmacological” berdasarkan mekanisme kerjanya. Obat ini juga diklasifikasikan sebagai obat grup “Sex Hormones pharmacological”. Normalnya Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. Kalo dari kuliah yang pernah gue dapet, kadar estrogen dalam tubuh kita memiliki level tertentu. Pada level tertentu akan menimbulkan efek positi seperti perubahan pada alat kelamin wanita, siklus haid dan etc, namun jika berlebihan maka efeknya menjadi negative dimana tujuannya untuk mengurangi kadar estrogen juga didalam darah (jika estrogen tinggi dalam darah akan menimbulkan negative feed back ke otak untuk menghambat kerja FSH(folikle Stimulating Hormone) sehingga folikel pada indung telur terhamabat matangnya). Nah pada kondisi wanita tidak haid, maka estrogen dapat dipakai untuk menstimulus terjadinya perkembangan folikel, dan jika estrogen maksimum maka folike tadi akan matang kemudian terjadilah ovulasi.

Efek ini merupakan efek normal dalam tubuh (siklus haid) namun manusia sering menyalah gunakannya terutama di Indonesia, obat ini sering dipakai sebagai obat untuk menggugurkan kandungan. Terkadang sih ga masuk akal namun cara kerjanya bisa masuk akal. Dengan obat ini maka tubuh akan mengalami kadar estrogen yang meningkat, efeknya pada folike indung telur sendiri, kemudian terjadi pematangan lebih, lalu biasanya terjadi relaksasi pada cervix yang akan membuat cervix terbuka karena mengkondisikan bahwa ovulasi terjadi. Efek lain yang timbul adalah kontraksi pada uterus, mungkin efek ini yang dipakai untuk menggurkan kandungan yang ada di dalam uterus namun efeknya sangat berbahaya jika didalam uterus terdapatjanin yang sudah cukup besar. Kontraki akan menyebabkan terjadinya tekanan yang sering menimbulkan luka, kemudian perdarahaan dan yag lebih parah lagi bisa terjadi prolapus uterus sebagai akibat dari kontraksi tersebut. makanya pemakaian obat ini sangat berbahaya bagi wanita. jadi bagi para wanita berhati2lah dalam menjalankan hubungan kalian. Pikiran secara matang, kalau bisa jangan pernah melakukan hubungan sebelum anda menikah! Bagi para lelaki, sayangilah wanita anda karena anda tentunya tidak ingin melihat wanita anda tersiksa bukan?soooo……STOP FREE SEX…….

Satu lagi mitos, kata orang kalau mau gugurin bisa memakai nenas.mmmmmbener ga ya?ada komen?yang gue tau kalau mau sukses, pake nenas jangan dikupas, trus tuh nenas jangan dimakan tapi digesekin ke alat kelamin wanita..uhuhauha yang ada juga gugur dah tuh kelamin..heheh just kidd….

mungkin ada benarnya…coba cek deh

1.nenas (pineapple).

entah benar ato tidak tapi ini kutipannya…

    “Pineapple is well known in my culture as being the fruit that able to end pregnancy. It is considered “sharp” thus women during their menses are discouraged to take pineapple as the bleeding will become heavier and women who are pregnant especially at the earlier stage are forbidden to take the fruit in fear of miscarriage. However my sister had tried to end pregnancy before with 2 pineapples but did not succeed. Since she’s already married, she continued her pregnancy. I took one big young pineapple for the first day eaten in intervals of 1 -2 hours but I cannot stand the stomach cramps it caused me. I also tend to develop “blisters” on my tongue cause by the “sharp and stinging” taste of the young pineapple.

    Later, I was told by an elderly that it takes at least 4-5 fresh medium sized young pineapples (light yellow and hard, not juicy at all) taken raw, within 2 days along with the few glasses of pure young pineapple juice (using juice extractor, of course), for better result. I was also told that pineapple will not be able to end the pregnancy if the women has a healthy and strong uterus.”





Tidak ada komentar:

Posting Komentar